Kenapa sebuah game bisa dikatakan game?
Jawabannya adalah karena game memenuhi kunci-kunci kualitas sebuah game.
Setidaknya, terdapat 10 kunci kualitas penting dalam sebuah permainan, menurut Jesse Schell dalam bukunya The Art of Game Design.
Game dimainkan secara sukarela (volunteer)
Tidak ada paksaan dalam bermain game. Artinya, pemain memiliki kendali untuk bebas mengikuti permainan dan keluar dari permainan.
Game memiliki tujuan (goals)
Sebuah game harus memiliki misi yang ditawarkan kepada pemain. Misi ini ditujukan untuk memberikan pemain tujuan bermain.
Di sisi lain terdapat juga tujuan pribadi dari pemain, seperti rasa ingin tahu, pengakuan sosial, mengasah kemampuan, dan bentuk motivasi lainnya.
Oleh karena itu, kita sebagai desainer perlu memfasilitasi tujuan-tujuan pribadi dari pemain. Bentuk fasilitas tersebut dapat berupa puzzle, skor, level, item khusus, dsb.
Game memiliki konflik (conflict)
Ukuran sebuah kekuatan dinilai dari konflik yang bisa atasi oleh pemain dalam game. Ukuran inilah yang membedakan seorang pemain bisa dikatakan pemula atau ahli. Konflik bisa datang dari eksternal maupun internal.
Bentuk dari konflik bisa berupa batasan-batasan yang didesain dalam game. Seperti musuh atau obstacle yang menghalangi tujuan pemain, atau kekurangan yang harus dibawa dan dihadapi oleh pemain.
Game memiliki aturan (rules)
Aturan adalah salah satu aspek yang mendefinisikan sebuah game. Aturan membentuk dunia yang diciptakan dalam game. Aturan membantu pemain untuk berpikir, belajar, dan menciptakan strategi, menemukan langkah mereka sendiri untuk mencapai tujuan.
Game memiliki kondisi menang dan kalah (circumstance)
Keadaan menang atau kalah merupakan bentuk umpan balik atau hasil dari usaha pemain. Hal ini ditujukan untuk menilai kemampuan yang ditunjukkan oleh pemain dalam game. Kondisi ini digunakan untuk menciptakan efek realita dalam game.
Game itu interaktif (interactive)
Entitas-entitas dalam game berinteraksi satu sama lain dan saling memberikan feedback. Mulai dari interaksi antar objek dalam game, hingga pemain yang berinteraksi melalui controller.
Dalam sebuah game, setiap objek memiliki relasi satu sama lain dan memiliki perilaku yang berbeda-beda ketika berinteraksi. Efek sebab-akibat inilah yang ingin dijelajahi oleh pemain, sebuah pengalaman yang diinginkan dan dicari oleh pemain.
Game memiliki tantangan (challenge)
Tantangan merupakan tahap lanjut dari konflik. Konflik-konflik yang ada disusun untuk menggugah tekad pemain dalam mencapai tujuan permainan.
Sebuah game yang buruk memiliki terlalu sedikit tantangan atau terlalu banyak tantangan. Keseimbangan menjadi perhatian utama dalam mengukur dan mendesain tatangan. Desainer perlu merancang permainan yang tidak membosankan sekaligus tidak membuat pemain kewalahan.
Game menciptakan nilai internalnya sendiri (value)
Segala sesuatu yang ada di dalam game memiliki nilai yang berharga bagi pemain. Nliai ini diciptakan dari dalam game dan bernilai atau berguna dalam realitas game tersebut. Seperti poin, koin, pangkat, dan apapun yang diinginkan seorang pemain maupun banyak pemain lain.
Game mengikutsertakan pemain (motivation)
Sebuah game secara mental harus mampu memicu keketerlibatan pemain untuk bermain.
Motivasi datang dari banyak aspek dalam game tapi setidaknya ada dua aspek penting yang menciptakan motivasi pemain. Pertama, pemain didorong oleh keingintahuan (curiosity). Kemudian diikuti dengan keinginan pemain untuk menunjukkan dan meningkatkan kemampuan (skill).
Motivasi dari aspek lain dapat dianalisis berdasarkan demografi dan psikografi pemain.
Game adalah sistem formal dan tertutup (constraint)
Sederhanya, game perlu memiliki batasan dan definisi yang jelas agar sebuah game memiliki nilai dan bentuk yang dapat dipahami. Ini ditujukan untuk mengatur keseimbangan dalam game dan menjaga rasa (feel) dalam permainan.
Informasi seperti simbol, tanda, peta, pesan, feedback, dan model konseptual lainnya menekankan batasan yang membantu menjaga keseimbangan dan bentuk permainan.
Prinsip paling umum yang dipakai dalam konteks bentuk dan keseimbangan adalah membuat game yang easy to learn but difficult to master (mudah dipelajari namun sulit dikuasai).
Kunci-kunci kualitas di atas mendefinisikan arti dari sebuah game.
Gunakanlah kunci-kunci kualitas tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain game dan sebagai checklist untuk playtesting.
Kesimpulan
Game merupakan pengalaman sukarela yang mengandung setidaknya elemen: tujuan, interaksi, hambatan, dan aturan.
Sumber:
Schell, J. (2008). The Art of Game Design: A book of lenses. CRC press.